Mambangkik Batang Tarandam - Loka Karya MAN 1 Kota Padang Panjang

By fekrinovidra 22 Jun 2021, 19:22:24 WIB Pendidikan
Mambangkik Batang Tarandam - Loka Karya MAN 1 Kota Padang Panjang

Maambiak contoh ka nan sudah. Mancaliak  tuah ka manang.  Begitu pepatah Minang mengatakan berkenaan dengan perubahan karakter generasi muda saat ini.  Betapa tidak, perubahan kesantunan yang disebabkan oleh pengaruh media yang sangat mewarnai perilaku generasi kekinian sehingga suburnya degradasi karakter yang dulunya masyarakat kita Minangkabau memiliki adab dan sopan santun,  kini telah berubah dengan perilaku arogan serta pilihan kata-kata dalam bertutur yang tidak lagi mengindahkan nilai-nilai kesopanan.

Hal ini diungkapkan oleh H.HS. Dt. Panduko Basa yang dikenal dengan sebutan Angkul Adang,  yang mana beliau adalah Purnawirawan TNI Angkatan Darat dari Andaleh, Batipuh. Sebagai narasumber pada acara lokakarya di MAN 1 Kota Padang Panjang hari kedua Selasa 22 Juni 2021, beliau mengupas seputar karakter dan rasa santun sesuai dengan tatanan hidup bermasyarakat di Minangkabau.

Lebih lanjut tokoh yang menguasai adat istiadat Minang ini memaparkan bahwa saat ini Demikian banyaknya perilaku anak-anak muda kita di Minangkabau yang bertentangan dengan adat basandi syarak Sara basandi kitabullah salah satu pemicunya adalah karena lemahnya kontrol dari orang tua juga oleh pendidik di sekolah atau madrasah misalnya masalah narkoba dan pelecehan terhadap anak usia sekolah.

Untuk menetralisir hal tersebut di atas maka sebagai pendidik harus lebih awal memiliki kesadaran lebih mengetahui pangkal permasalahannya dan menularkan nilai-nilai kesopanan sehingga diharapkan dengan hadirnya sosok seorang pendidik yang dapat diteladani  berpengaruh positif terhadap perilaku siswa.

Sebagai warga Minangkabau hendaklah memahami falsafah hidup bermasyarakat. Dimana bumi dipijak di situ langit dijunjung. Kita harus bisa beradaptasi dengan budaya setempat.  Budaya yang diwarnai dengan pernak-pernik acuan norma hidup bertata krama dan bersopan santun . Jika tidak mampu berbuat demikian maka janganlah tinggal di bumi Minankabau ini.

Dengan perasaan miris tokoh nomor satu di LKAAM Batipuh ini mempertanyakan, siapakah yang dipersalahkan dalam hal ini? Sementara kita tengah menghadapi gelombang reformasi yang mencabik kondisi sosial masyarakat. Lalu akankah sebagai civitas akademika akan ikut tercabik terbawa arus degradasi karakter dan rasa santun?  Bukankah jika guru kencing berdiri maka murid kencing berlari? Oleh sebab itu sebagai pelaksana pendidikan harus mempunyai modal kesantunan untuk ditularkan kepada peserta didiknya.

Tak dapat disangkal lagi, kini tengah terjadi perang modern antar sesama .Perang yang tidak lagi dengan cara angkat senjata, tapi perang dengan kata-kata ideologi bahkan budaya sehingga mewarnai perilaku generasi muda kita yang seharusnya menganut budaya ketimuran kini telah beranjak ke  barat-baratan. Dapat kita lihat bahwa banyak generasi sekarang  tidak lagi punya rasa malu berpakaian yang tidak pantas dihadapan mamaknya atau tamu yang berkunjung ke rumahnya bahkan berani mempertontonkan sebagian auratnya di hadapan umum dengan memakai pakaian yang serba mini.

Akankah hal ini kita biarkan? Bukankah sebagai pendidik mempunyai tanggung jawab moral untuk memperbaiki keadaan ini? Oleh sebab itu seharusnya kita memahami kembali adat dan budaya Minangkabau, mempelajari dan menerapkan kato nan ampek dalam kehidupan sehari-hari agar ditiru oleh peserta didik. Tau jo kato mandaki, tau  jo kato mandata.  tau jo kato manurun. Paham jo kato malereang. Supayo sawah nak bapamatang.

Selain untuk pendidik materi ini sebenarnya lebih ditujukan kepada siswa. Hal ini akan tertuang di dalam peraturan siswa sehingga diharapkan akan melahirkan karakter dan rasa santun bagi siswa MAN 1 Kota Padang Panjang ke depannya. Sehingga kita lebih optimis bahwa siswa Man 1 akan Unggul dalam imtaq, cerdas dalam berilmu, mulia dalam berakhlak, berwawasan lingkungan,cinta agama dan nusantara, jujur dalam bersikap ,  tulus ikhlas dalam berbakti, mulia dalam berakhlak, dan cerdas dalam bertindak.

Orang terhebat adalah orang yang cerdas, akan tetapi orang yang cerdas akan dikalahkan oleh orang yang memiliki karakter dan rasa santun. Inilah yang menjadi acuan kenapa materi ini dikupas tuntas untuk ditularkan kepada siswa.

Selain itu acara dilanjutkan dengan penyampaian program oleh  KAUR TU, Drs. Masri, Wakil Humas, Amrizal, S.Pd. Wakil Sarana, Rozi Setiawan, S.Pd. Wakil Kesiswaan, Albazar, S.Pd. Wakil Kurikulum, Dra. Erianis, dan ditutup.dengan penyampaian program kerja kepala MAN 1 Padang Panjang, H. Julpiadi Hutabarat, S.Ag. M.S.I.

Kegiatan kali ini tergolong padat, mulai dari pukul 08.00 sampai pukul 16. 30 WIB. Diawali dengan perencanaan yang baik, proses yang baik, diharapkan pula akan mendatangkan hasil yang baik. (am/HUMAS)




Write a Facebook Comment

Komentar dari Facebook

View all comments

Write a comment